Jumat, 15 Juli 2016

Trend ??

Batu akik, sumber: google
Apa kabar?? Semoga dalam keadaan luar biasa baik dalam menghadapi tantangan hari ini. Sedikit terlintas ide utk menulis tentang trend yg ada di masyarakat kita. Ini menurut kacamata saya ( walau saya sendiri tidak memakai kacamata), tentang hal yg baru2 ini, yaaa sudah bukan barang baru sich, malah cenderung agak basi mungkin, mengenai trend batu akik, dimana hampir setiap orang, tua muda hampir dipastikan atau setidaknya tahu kalau saat itu sedang booming batu akik. Berawal dari souvenir presiden Indonesia utk presiden Amerika saat itu berupa batu bacan, hingga akhirnya harga batu bacan melejit naik di luar logika dan akhirnya mendorong bermunculannya batu2 akik yg lain. Ok! Itu Cuma pembukaan, saya gak akan membahas tentang batu akik, tidak!
Menurut saya, apa yang berkembang dimasyarakat dan akhirnya booming menjadi trend ada dua hal, pertama yg ada didunia nyata dan apa yang ada di dunia maya, walau keduanya pada akhirnya akan berkaitan satu sama lainnya. Didunia nyata, saya coba membentang ingatan tidak seberapa jauuuh kebelakang, sekitar th 90an, yang saya lihat waktu itu banyak bermunculan, kelompok2 penggemar kendaraan bermotor, diawali dengan sangat terbatas dan spesifik pada motor atau mobil tua, antic, motor gede, vespa, sampai akhirnya berkembang dan bermunculan kelompok2 penggemar kendaraan bermotor dengan merk keluaran terbaru. Kegiatan mereka antara lain berupa event yang diselenggarakan di kota berbeda yang “mengharuskan” anggotanya saling mengunjungi sehingga terjadilah, mobilisasi anggota perkumpulan tsb terutama motor, dari berbagai pelosok daerah ke satu kota tujuan event, touring! Mereka melakukan perjalanan luar kota dengan berkelompok. Nah, ini berimbas kepada trend selanjutnya, yg saya liat dan masih hangat akhir2 ini, yaitu mudik lebaran, yang akhir2 ini banyak dipadati oleh pengendara kendaraan pribadi, terutama motor. Menurut saya lagi, diawali dari trend perkumpulan kendaraan bermotor, trend touring antar kota, disamping hal2 lain seperti kemudahan kepemilikan kendaraan bermotor dengan system kredit dan yg lainnya.
Selanjutnya Melompat ke 3-5 tahun belakangan ini, masih didunia nyata dan sudah sedikit dibicarakan atas, trend batu akik. Diakui atau tidak, trend ini sangat booming, dari orang tua sampai anak2, pengusaha, karyawan sampai pengangguran, bahkan yg bisa melihat sebagai peluang dan bisa memanfaatnya, bermunculanlah gerai2 asah batu akik, hamper disetiap sudut ada.  Dari batu bacan yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah, sampai batu akik kelas puluhan ribu rupiah.
Selanjutnya, setelah batu akik agak mengendur, sekarang muncul trend baru yang mulai menggeliat dan booming walau saya liat tidak sebooming batu akik, yaitu memelihara burung. Bisa dilihat di hamper setiap rumah pemukiman penduduk, biasanya ada sangkat burung tergantung didepan teras untuk rame2 rumahnya dengan kicauan burung, bahkan ada yg bersemangat membuat tiang tinggi menjulang, yaa mungkin kisaran sekitar 7m, utk sekedar menggantung burung peliharaannya. Level berikutnya dari memelihara burung adalah mengikuti lomba kicau burung. Seperti halnya batu akik, memelihara burung pun sebenarnya bukan barang baru, yang sudah dilakukan oleh orang terdahulu bahkan leluhur kita seperti memelihara burung perkutut. Tren ini msh hangat terlihat dengan menjamurnya kios2 burung yang menyediakan berbagai keperluan utk memelihara burung, dari sangkar, pakan, obat2an, vitamin dan lainya, para penggemar burung tidak segan2 mengeluarkan kocek utk bisa menikmati suara alunan kicauan burung, yg menurut mereka merdu dan setimpal dengan uang yg dikeluarkannya. Seperti halnya batu akik, trend ini, menurut saya pun akan surut, dan berganti dengan trend lainnya. Mungkin para penggemar burung perlu tantangan lebih, dan beralih keayam pelung misalnya, sama2 dinikmati alunan suaranya, atau mungkin trend lainnya, kita lihat saja nanti.
Selanjutnya trend di dunia maya, apalagi kalau bukan social media, yaa, facebook terutama, yang sangat menggurita tidak hanya di nusantara tapi kesemua penjuru dunia. Sosial media, menurut saya, sudah mulai hangat di era 2000an, dengan Friendster nya, dan itu sangat terbatas pada pelajar mahasiswa, yg saat itu mempunya akses internet. Yaaa, internet.. semua diawali dari internet, saat itu aksesnya sangat terbatas, dan ini menciptakan peluang baru, warnet! Pada saat itu warnet sangat menjamur, terutama di lingkungan kampus dan sekolah, sehingga sosmed saat itu hanya terbatas pada pelajar dan mahasiswa. Sampai akhirnya muncul lah facebook, ditambah dengan kemudahan mendapat akses internet terutama dari perkembangan teknologi gadget yg sangat cepat. Menyusul twitter, instagram, path dan banyak lagi. Semua orang sepertinya telah terhubung dengan social media via internet.
Game online juga booming, tapi menurut saya ada pergeseran, apabila sebelumnya dimainkan menggunakan pc, sekarang cenderung banyak dimainkan melalui gadget smartphone karena itu tadi perkembangan tehnologi yg sangat cepat dan mendukung game online dimainkan dalam genggaman. Apabila dulu warnet ramai dengan mereka yg memainkan Counter strike, sekarang banyak yg asik dengan gadget masing2 memainkan COC atau pokemon Go yg sedang hangat saat ini.
Itu mungkin yang saya lihat, dan coba saya sampaika, sekali lagi ini menurut kacamata saya, yg tidak berkacamata, saya yakin masih banyak hal lain yg lebih booming dari yg saya sampaikan diatas yg mungkin luput dari pengamatan saya, terimakasih

Senin, 11 Juli 2016

24 Maret 2016 - 12 Juli 2016

Lama ga pernah buka ini blog, apalagi buat ngisi walau cuma sekedar satu dua coretan. Alasan klasik sibuk kerja, gada waktu, bla bla bla.. Bohong bgt, pdhal memang materinya yg blm ada :D Entahlah, sepertinya inspirasinya menguap begitu saja, tdk seperti biasanya, apa yg dilihat terjadi sehari2 disekitar kita atau sekedar copas diinternet bisa mjd inspirasi, tempat favorit sumber inspirasi pun terasa buntu, WC! 
Sudah berapa tahun sejak postingan terakhir sampai dengan 24 maret 2016, waktu pertama kali membuka blog ini dan mencoba mulai mengisi dgn sedikit coretan setelah sekian lama vakum, dan setelah 5 hari kemudian mencoba menulis kembali, ternyata materinya msh.. blank! 
Sampai akhirnya, hari ini 7 april timbul secercah harapan utk melanjutkan menulis disini. Inspirasinya sebenarnya dari obrolan ringan hari senin 4 april yg lalu, dgn pedagang mie ayam depan masjid agung kalijati, yaaa emang sdh biasa makan disini, jam istirahat atau disela2 sholat jumat. Dan conversation begin.. "pak, mie nya teh beli apa bikin sendiri?" Tanyaku membuka obrolan dengan ejaan bhs Indonesia yg sdh disundakan, sambil menikmati mie ayam ceker yg menurut lidah saya rasanya cukup enak dikelasnya "bikin sendiri a, da moal kaharti kalo beli mah" jawabnya dengan logat sunda yg kental " owh.. pantes, beda rasanya pak, sehari brp byk bikinnya??" Lanjutku sambil menjepit mie ayam dengan sumpit dan memasukkan kedalam mulut "yaa banyak, boss punya 5 gerobak, mesinnya aja beli di bandung, saya yg beli dulu" lanjutnya "wah.. kirain punya bapak sendiri, ada bossnya ternyata, eta bapak sehari bawa brp? pembagiannya kumaha??" Tanyaku semakin penasaran"ya 30-70, kita yg 30 buat obossnya 70, sehari bawa 100 lah, masing-masing gerobak" “kalo gak habis kumaha?” lanjutku “ Alhamdulilaah a, kalo bapak mah habis wae, ya kalau pun nyisa disini, pas di bawa pulang pun Alhamdulillah abis jg di jalan, yaa bawa 600rban mah ada lah” “30% dari 600rb kebagian 180rb atuh pak per hari, kali 30 hari, wah..  5juta lebih??” “ nyaa emang kalo di total gitu mah yaa ada a, tapi kan dapetnya per hari udah kepake buat pangabutuh” “iya sih, tp yaa gede, di banding kerja di pabrik mah gak segitu, berangkat pagi, pulang sore” kataku membandingkan, karena di daerah kami memang banyak sekali pabrik terutama perusahaan garment dari korea. Bla.. bla.. bla.. sisa2 obrolan pun selesai seiring tetes terakhir kuah mie ayam didalam mangkok yg saya nikmati.
Obrolan inilah yg terus mengganggu pikiran sampai dirumah. Usaha sendiri, yg mungkin di pandang sebelah mata oleh sebagian orang, dimana kebanyakan orang senang bekerja menjadi karyawan di perusahaan, ternyata mempunyai potensi penghasilan yg sama bahkan melebihi dari penghasilan seorang karyawan. Bukan hendak tidak bersyukur, tp obrolan tadi sedikit membuka pikiran saya. Selama ini mungkin yg sudah tertanam dalam pikiran saya, dan kebanyakan orang adalah, sekolah kuliah itu utk mencari kerja, sementara ada sebagian orang, yang mungkin kurang beruntung tidak bisa sekolah tinggi dan tdk bisa mencari kerja terpaksa membuka usaha sendiri, tp justru bisa sukses atau paling tidak mempunyai kehidupan yg lebih baik. Saya ingat perkataan seorang teman, bahwa manfaat sekolah, manfaat pendidikan adalah utk membuka pikiran, jadi sudah sangat wajar sekali mereka yang berpendidikan menjadi pribadi yg berhasil, tapi banyak diantara pengusaha pengusaha yang sukses ternyata mempunyai tingkat pendidikan yang tdk tinggi, mungkin hanya lulus SD, SMP atau jaman dahulu SR, kenapa?? Karena tanpa sekolah pun pikiran mereka sudah terbuka, Tapi banyak juga mereka berlatar belakang pendidikan tinggi tapi ternyata kurang berhasil, yaaa karena walau sudah sekolah pun, pikiran mereka tdk terbuka. Tapi yaaa itu tadi, kebanyakan kita disiapkan / diarahkan utk bekerja setelah lulus sekolah.
Pikiran saya semakin menerawang, ditengah-tengah kemajuan teknologi, dimana pekerjaan yang biasa dilakukan manusia sekarang sudah bisa dilakukan oleh robot, secara tidak sadar kita sudah merobotkan diri kita sendiri dalam bekerja sehari-hari. Masuk kerja pagi jam 8, teng! Istirahat jam 12, teng ! Masuk kerja lagi jam 13, teng ! dan pulang jam 17, teng! Secara tidak sadar, kita sudah di biasakan dengan pola seperti ini sejak dulu di bangku sekolah dasar.. seperti itulah, pola yg sudah kita terima dlm kehidupan nyata.
Kembali keawal tulisan ini, 12 Juli 2016, awal masuk kerja setelah libur panjang lebaran, iseng buka draft, lho.. aku pernah nulis ginian!? Waahh.. ternyata tidak hanya materi, ternyata draft coretan pun msh mengendap dan blm diposting.. Baiklah.. paling tidak sekedar sebagai eksistensi diri, akhirnya coretan ini aku posting!